Puluhan Mahasiswi Kecewa, Pembangunan Asrama Putri Polman di Yogyakarta Terbengkalai

GlobalSulbar.com, Polman – Pembangunan asrama putri (aspuri) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), di Jalan Taman Siswa Gg. Brojohito, Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta yang mulai dikerjakan sejak tahun 2021 lalu, hingga saat ini masih terbengkalai.

Hal itu membuat puluhan mahasiswi Polman yang menimba ilmu di Kota Yogyakarta merasa kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Polman, lantaran aspuri tersebut belum juga dapat ditempati hingga saat ini.

“Terbengkalainya pembangunan aspuri Polman membuat kebanyakan mahasiswi kecewa terhadap pemerintah kabupaten Polewali Mandar,” kata ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Polewali Mandar (IPMPY), Dimas (22), via WhatsApp, Selasa 17 September 2024.

Menurutnya, proyek pembangunan aspuri yang pada dasarnya merupakan bagian dari Kegiatan Perencanaan, Pembangunan, Pengawasan, dan Pemanfaatan Bangunan Daerah oleh Dinas PUPR ini baru sampai pada tahap ketiga atau sekitar 75%, padahal pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menjanjikan pembangunan aspuri selesai pada tahun 2023.

“Pemerintah janjinya aspuri Polman sudah dapat ditempati di akhir tahun 2023. Namun hingga kini, belum ada kejelasan yang pasti terkait tindak lanjut dari pembangunan aspuri tersebut,” katanya

Ia menuturkan, informasi terkait jumlah mahasiswi Polman yang berkuliah di Yogyakarta dari tahun ke tahun terus bertambah dan saat ini jumlahnya mencapai sekitar 48 orang.

Menurutnya, Penambahan jumlah mahasiswi Polman yang menempuh pendidikan di Yogyakarta ini tentu saja semakin memperbesar urgensi dari penyelesaian pembangunan aspuri sesuai dengan rencana pembangunan yang telah dirancang sebelumnya.

Begitu juga dengan salah satu mahasiswi baru asal Polman, Anggun (19) yang merasa kecewa lantaran pembangunan asrama Polman di Yogyakarta belum juga selesai.

Baginya, aspuri sangat dibutuhkan oleh para mahasiswi daerah yang datang merantau untuk menimbah ilmu.

“Sebagai mahasiswi baru saya kecewa karena aspuri Polman belum juga dapat ditempati. Mengharuskan saya untuk mengeluarkan biaya tambahan untuk mencari kost,” ucapnya

Lebih jauh, ia menjelaskan, selain biaya yang lebih terjangkau dibanding kost, aspuri juga dianggap dapat membantu mahasiswi baru dalam beradaptasi di kota baru dan memudahkan mahasiswi baru mempersiapkan diri untuk Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

“Dengan adanya aspuri memudahkan mahasiswi baru dalam beradaptasi di lingkungan baru dan biayanya pun mungkin lebih terjangkau dibanding harus ngekost,” ucapnya

Senada dengan hal itu, mahasiswi yang juga berasal dari kabupaten Polewali Mandar, Indah (20) juga mengaku merasa kecewa.

“Saya sangat kecewa, karena pembangunan Aspuri yang sudah dijanjikan namun sampai saat ini belum terselesaikan”,

“Awalnya dijanjikan asrama namun sampai sekarang mereka harus menanggung tempat tinggal mereka sendiri,” paparnya

Sementara itu, mahasiswi Polman lainnya, Nurul (20) mengungkapkan, terbengkalainya pembangunan aspuri Polman membuat beberapa mahasiswi harus tinggal di aspuri Sulbar, dan mahasiswa yang lainnya terpaksa harus memilih tinggal di kost.

Menurut Nurul, tujuan dibangunnya aspuri di tanah rantau, selain untuk meringankan biaya bagi mahasiswi, juga agar sesama mahasiswi daerah bisa tinggal bersama dan tetap dapat menjaga rasa kekeluargaan antar sesama mahasiswi dari kabupaten Polewali Mandar.

“Beberapa mahasiswi tinggal di aspuri Sulbar dan lainnya terpaksa tinggal di kost karena mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya aspuri Sulbar sudah full,” ujarnya

Dirinya pun berharap, pembangunan aspuri Polman di Yogyakarta segera dilanjutkan, agar mahasiswi asal kabupaten Polewali Mandar tidak lagi memikirkan tempat tinggal saat kuliah di Yogyakarta.

“Harapannya semoga pemerintah daerah bisa segera melanjutkan pembangunan aspuri, melihat setiap tahun mahasiswi dari kabupaten Polewali Mandar semakin meningkat atau bertambah,” tutupnya

 

(Kalam)

***

Pos terkait