GlobalSulbar.com, Mamuju – Wakapolda Sulawesi Barat, Brigjen Pol. Hari Santoso, secara resmi membuka kegiatan pelatihan pra operasi (Latpra Ops) Antik Marano 2025, Selasa 29 Juli 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel Polda Sulbar dalam memberantas peredaran narkoba.
Dalam sambutannya, Brigjen Pol. Hari Santoso menyoroti tingginya angka kasus narkoba di Sulawesi Barat.
Menurutnya, berdasarkan data pada tahun 2023 tercatat 242 kasus, meningkat menjadi 260 kasus di tahun 2024.
“Pelaku berasal dari berbagai kalangan, termasuk oknum Polri dan ada indikasi keterlibatan narapidana yang masih menjalani hukuman”
“Jalur peredaran narkoba pun beragam, melibatkan jalur darat dan laut, bahkan melalui pelabuhan tikus. Sumber utama narkoba jenis sabu berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Kalimantan,” paparnya
Ia berharap, Latpra Ops Antik Marano 2025 ini mampu menekan peredaran narkoba secara signifikan, meningkatkan rasa aman masyarakat dan membangun kepercayaan publik terhadap kinerja kepolisian. Brigjen Pol.
Dirinya juga menekankan pentingnya pelaksanaan operasi yang sungguh-sungguh, berpedoman pada hukum, mengedepankan humanisme dan menghindari tindakan arogansi.
Hari Santoso pun mendorong para peserta pelatihan, termasuk para Kabag Ops dan Kasat Narkoba dari seluruh wilayah segera menindaklanjuti pelatihan ini agar seluruh personel yang terlibat memahami tugas dan perannya masing-masing dalam Operasi Antik Marano 2025. (HPS)
(Kalam)
***






