Inflasi Tahunan Sulbar Lebih Rendah Dari Nasional

GlobalSulbar.com, Mamuju – Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Sulawesi pada Juli 2024 secara tahunan tercatat sebesar 2,08 % (yoy) atau secara bulanan 0,45 % (mtm) lebih rendah dari tingkat inflasi nasional sebesar 2,13 % (yoy).

Hal itu disampaikan Kepala BI Perwakilan Sulbar, Gunawan Purbowo saat menggelar Obrolan Santai Bank Indonesia Bareng Media (OSBIM), di salah satu cafe di Kabupaten Mamuju, Sulbar, Senin 26 Agustus 2024.

Menurut Gunawan, komoditas utama yang mempengaruhi deflasi bulanan adalah cabai merah, bawang merah, ikan cakalang, tomat, telur ayam ras.

Lebih jauh, ia menjelaskan, penurunan aneka hortikultura disebabkan oleh meningkatnya pasokan cabai merah dan tomat dari Kabupaten Majene dan bawang merah dari Kabupaten Enrekang, Sulsel yang pada priode sebelumnya mengalami hambatan distribusi akibat bencana banjir dan longsor.

Sementara itu, kata Gunawan, kenaikan hasil tangkapan ikan cakalang oleh para nelayan di Majene dan Mamuju membuat stok pasar meningkat.

Kemudian, penurunan harga telur ayam ras dipengaruhi oleh kenaikan alokasi dari para distributor di Kabupaten Sidrap seiring dengan kenaikan produksi dipeternakan ayam petelur.

Disisi lain, lanjut Gunawan, sejumlah komoditas menyumbangkan inflasi seperti beras, kontrak rumah, ikan tunah, jeruk nipis, dan Sekolah Dasar.

Dirinya pun menambahkan, pada bulan Juli 2024 merupakan masa priode tanam padi, sehingga kuantitas pasokan beras menjadi turun.

Lalu, kenaikan harga ikan tuna disebabkan oleh menurunnya hasil tangkapan ikan tuna karena tingginya migrasi ikan cakalang sehingga menggeser habitat ikan tuna.

Selanjutnya, kenaikan harga jeruk nipis disebabkan oleh menurunnya stok pasokan dari Sulsel.

Terakhir, meningkatnya tekanan inflasi kontrak rumah dan uang sekolah dasar dipengaruhi oleh penyesuain harga oleh para pemilik rumah dan kebijakan para sekolah untuk menysuaikan tarif SPP.

(Kalam)

***

Pos terkait