GlobalSulbar.com, Mamuju – Gerakan Mahasiswa Nasional Indoneisia (GMNI) Cabang Mamuju, mendesak Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari memperingati Kebangkitan Rakyat Mamuju.
Menurut, Ketua GMNI Cabang Mamuju, Adam Jauri, mengatakan, ada hal yang tidak bisa kita lupakan dari lembaran ingatan sejarah di daerah Kabupaten Mamuju, dimana pada bulan Juni diperingati sebagai hari kebangkitan rakyat mamuju” Ungkapnya, saat dihubungi via WhatsApp, Sabtu, (3/6).
Ia menuturkan, “hal tersebut didasari oleh surat dari Bupati Mamuju Abd. Majid Pattaropura kepada DPRD/GR Mamuju agar menetapkan 1 Juni 1966 sebagai hari Kebangkitan Rakyat Mamuju”
“karena pada saat itulah merupakan tonggak kebangkitan rakyat Mamuju untuk membangun daerahnya yang selama bertahun-tahun dibalut himpitan penderitaan akibat kekacuan yang berlarut-larut” tutur Adam
Lebih lanjut, ia menjelaskan, Seyogyanya salah satu tugas dan fungsi Mahasiswa ialah menjadi agen penjaga nilai-nilai, kebenaran (guardian of velue), maka selayaknya kami dari GMNI Cabang Mamuju memantik ingatan Rakyat Mamuju serta mendesak Pemerintah Kabupaten Mamuju agar di tanggal 1 bulan Juni diperingati sebagai Hari Kebangkitan Rakyat Mamuju disetiap tahun”
“Kami tidak sekedar dan seenak jidat ingin memisahkan Hari Jadi Mamuju yang bertepatan pada tanggal 14 Juli dan Hari Kebangkitan Rakyat Mamuju pada tanggal 1 Juni, sebab kami punya alasan yang kuat. Karena karena Hari Jadi Mamuju dan Hari Kebangkitan Rakyat Mamuju adalah sesuatu hal yang berbeda” jelas Adam
Dirinya juga menambahkan, Hari Jadi Mamuju diperingati sebagai hari lahirnya daerah Mamuju sejak 483 tahun lalu, sedangkan Hari Kebangkitan Rakyat Mamuju harus diperingati sebagai hari bangkitnya orang-orang Mamuju melawan penjajah dan pemberontak di era modern, kami juga harap agar rakyat Mamuju terkusus bagi pemudanya dapat mewarisi api revolusioner dari pejuang-pejuang terdahulu serta menghargai jasa para pahlawan terdahulu” tambahnya
(Kalam)