Pemkab Mamuju Salurkan Bantuan Pangan Stunting

GlobalSulbar.com, Mamuju – Pemerintah Kabupaten Mamuju (Pemkab Mamuju) menyalurkan bantuan pangan stunting yang bersumber dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) program Badan Pangan Nasional kepada keluarga resiko stunting (KRS) yang berjumlah 100 orang, di Pelataran Kantor Bupati Mamuju, Sabtu, (20/5)

Bantuan tersebut disalurkan langsung oleh Bupati Mamuju Hj. Sitti Sutinah Suhardi, SH., M, didampingi Eksekutif Manajer PT Pos Indonesia, Takwa Setiawan serta Komisaris Berdikari, Raditya Ardimas Anwar.

Pada kesempatan itu, Bupati Mamuju, Hj. Sitti Sutinah Suhardi, SH., M, mengatakan, “Sampai saat ini provinsi kita menduduki peringkat ke dua se-Indonesia sebagai provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi”

“Hal ini tentu saja bukan prestasi, melainkan pekerjaan rumah (PR) untuk kita terus entaskan.

“Meskipun Kabupaten Mamuju sendiri berada di posisi ke empat dibanding kabupaten lain di Sulawesi Barat, kita harus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting”

“Sehingga kita harus bekerja sama, sampai Mamuju bisa benar-benar bebas stunting,”  Kata wanita yang akrab disapa Sutinah ini

Menurutnya, Bantuan pangan yang diberikan hari ini berupa bahan pangan telur dan daging ayam segar, yang akan didistribusikan ke semua kecamatan di Kabupaten Mamuju, dengan total 3.380 Keluarga Risiko Stunting (KRS)” tutur Sutinah

Ia menekankan, penyaluran bahan pangan ini harus tepat sasaran.

“Bapak-bapak, ibu-ibu, bantuan yang diberikan hari ini untuk anaknya, ya! Bukan untuk orangtuanya. Da tobara’-bara’na mangkande. Tolong diawasi baik-baik makannya anakta, jangan dikasih mie instan” ujar Sutinah

Ditempat yang sama, salah seorang warga penerima bantuan yang berasal dari Desa Tadui, Mirnawati, mengungkapkan, sangat merasa senang dan bersyukur menerima bantuan ini.

“Saya menerima informasi bantuan ini dari posyandu, dan saya merasa senang serta bersyukur karena sudah menerima bantuan ini” ungkap Mirnawati

Hal itu sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh Sutinah.

“Kalau mauki dapat bantuan anakta, bawa ki ke Posyandu.” Identifikasi anak dengan risiko stunting sendiri memang dilakukan dari Posyandu, sebagai langkah awal mendeteksi anak yang butuh diberi intervensi” beber Sutinah

(Kalam)

Pos terkait