GlobalSulbar.com, Mamuju – Dalam rangka memperingati hari Pahlawan Nasional, Komunitas mahasiswa untuk kedaulatan rakyat (KOMKAR) basis mahasiswa Front Perjuangan Pemuda Indonesia Pimkot Mamuju, menggelar aksi seremonial dengan membentangkan spanduk dan poster di Pantai Manakarra Mamuju, Kamis, (10/11).
Menurut Jack Paridi, selaku ketua KOMKAR Mamuju, mengatakan, momentum peringatan hari pahlawan bukan hanya di pandang dari konteks perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan untuk membebaskan tanah air dari kolonialisasi bangsa bangsa Eropa dan Jepang saja.
Melainkan hari pahlawan haruslah dilihat dalam rangka meneruskan semangat para pahlawan untuk membebaskan Indonesia dari pengerusakan terhadap manusia dan lingkungan dari cengkeraman para oligarki yang secara pasti telah dan akan memiskinkan rakyat. Ungkap Jack sapaan akrab Jack Paridi saat dihubungi via WhatssAp, Kamis, (10/11).
Ia menuturkan, massifnya ekspansi operasi produksi industri ekstraktif di Provinsi Sulawesi Barat seperti tambang dan pembangkit energi bertenaga batubara, menjadi masalah yang sangat serius. Tutur Jack
Ia juga menyoroti, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Belang-Belang yang sudah beroperasi sejak 5 tahun terakhir, dibawah pengelolaan PT Rekind Daya Mamuju.
Menurutnya, keberadaan PLTU tersebut telah membuat mata pencaharian nelayan semakin susah, hal tersebut berdampak pada kurangnya pemenuhan gizi terhadap nelayan beserta keluarganya,
Sehingga ia menilai keberadaan PLTU Belang-belang, sama sekali tidak memberikan dampak positif terhadap warga sekitar, namun justru sebaliknya, operasi produksi PLTU itu malah meninggalkan kerusakan yang sangat berbahaya bagi keberlangsungan hidup warga setempat. Ujar Jack (kalam)