GlobalSulbar.com, Polman – Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) bersama Wakilnya, Salim S Mengga berkunjung ke Desa Polewani, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulbar, Sabtu, 24 Mei 2025.
Pada kunjungan tersebut, SDK dan Salim S Mengga memaparkan seluruh program dalam visi misinya yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat di Sulbar.
Salim S Mengga mengungkapkan, ke depan dirinya bersama SDK akan mendengarkan seluruh permintaan masyarakat untuk direalisasikan, sesuai dengan kemampuan anggaran daerah.
“Karena itu, harapan kita semua ayo sama-sama bangun daerah kita, karena pembangunan tidak bisa berjalan, jika hanya Gubernur dan Wakil Gubernur saja, Semua harus melibatkan diri dalam pembangunan”,
“Tinggal kita melihat anggaran kita ke depan, kalau tidak bisa kita selesaikan tahun ini, tahun depan. Itu yang pasti karena pak gubernur dengan saya sudah bertekad untuk memajukan daerah ini lima tahun ke depan”,
“pak Gubernur mengatakan, pak Jenderal, malu kita, jadi pemimpin kalau kita tidak bisa wujudkan apa yang dikehendaki oleh rakyat,” paparnya
Pada kesempatan itu juga, Suhardi Duka (SDK) mengakui, sejumlah program yang menyentuh langsung masyarakat sudah mulai dijalankan dalam kurang lebih 100 hari kerjanya bersama Salim S Mengga.
“Walaupun anggaran sebesar Rp135 miliar ditarik kembali ke Jakarta, akan tetapi tetap kita alokasikan lebih 10 miliar untuk membantu jalan yang ada di Tutar ini untuk tahun 2025,” terangnya
Selain itu, Ia juga menjelaskan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting.
“Kita akan mengalokasikan bibit durian musangking, kami juga alokasikan anggaran untuk kakao sambung pucuk. Pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting dipimpin langsung oleh bapak Wagub, supaya betul-betul sampai ke masyarakat upaya-upaya pengentasan kemiskinan,” bebernya.
Dirinya pun menambahkan, pihaknya memiliki program bantuan tunai sebesar Rp 2 juta bagi masyarakat yang tergolong miskin ekstrim.
“Miskin ekstrem itu adalah mereka yang pagi bisa makan, tapi belum tentu siang, yang bisa makan siang belum tentu malam. Dan banyak lagi intervensi lain, seperti kepemilikan kambing dan lain sebagainya, itu upaya-upaya kita untuk melayani masyarakat kita,” tutupnya






