SDK Sebut Pertumbuhan Ekonomi Sulbar Bukan Sekadar Angka Statistik

GlobalSulbar.com, Mamuju – Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat pada triwulan III tahun 2025 sebesar 5,83 persen.

Daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ditempati oleh Maluku Utara dengan 39,10 persen, disusul Sulawesi Tengah (7,79 persen), Kepulauan Riau (7,48 persen), Bali (5,88 persen), dan Sulawesi Barat di posisi kelima (5,83 persen).

Peringkat berikutnya ditempati oleh Sulawesi Tenggara (5,65 persen), Gorontalo (5,49 persen), D.I. Yogyakarta (5,40 persen), Sulawesi Utara (5,39 persen), dan Jawa Tengah (5,37 persen).

Menanggapi capaian tersebut, Gubernur Sulbar, Suhardi Duka mengatakan, untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Sulbar berhasil melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,04 persen.

“Alhamdulillah, dalam 10 tahun terakhir, baru kali ini pertumbuhan ekonomi Sulbar berada di atas rata-rata nasional,” ujar Suhardi Duka usai melantik Junda Maulana sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulbar, di Ballroom Andi Depu, Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 10 November 2025.

Pria yang akrab disapa SDK ini menyebut, pertumbuhan ekonomi Sulbar kali ini bukan sekadar angka statistik, melainkan pertumbuhan yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri melalui sektor produktif lokal seperti pertanian, perkebunan, dan UMKM.

“Yang paling penting, pertumbuhan ekonomi ini dinikmati oleh masyarakat kita sendiri. Tidak seperti mungkin daerah lain, pertumbuhannya tinggi bisa sampai 30 persen tapi terjadi deflasi di daerah nya. Di Sulbar, pertumbuhan ekonomi sejalan dengan inflasi yang terkendali,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah provinsi bersama wakil gubernur Salim S. Mengga berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berorientasi pada penurunan angka kemiskinan.

“Kita ingin memastikan setiap program pembangunan betul-betul menyentuh masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan,” tegasnya.

Dirinya pun mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah untuk menjaga momentum positif ini dengan menyinergikan kebijakan provinsi dan kabupaten dalam perencanaan pembangunan ke depan.

“Saya kira capaian ini harus kita pertahankan. Kita sinkronkan program-program di provinsi dengan kabupaten agar pertumbuhan ekonomi ini terus berkelanjutan,” tutupnya

Pos terkait