GlobalSulbar.com, Majene – Dua orang Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Marendeng Majene dipecat.
Tak terima dengan pemecatan itu, kedua dosen tersebut mengadu ke ke LD DIKTI Wilayah 9.
“Mereka mengajukan aduan ke LD Dikti Wilayah 9, karena merasa tidak terima atas pemecatan yg dilakukan oleh ketua Stikes marendeng tanpa alasan yang jelas”,
“Padahal belum lama ini juga terjadi demostrasi mahasiswa karena pemecatan Puket 1 dan salah seorang dosen D3 Kebidanan,” beber sumber yang enggan disebutkan identitasnya, Rabu 16 Juli 2025.
Selain itu, lanjutnya, ada juga aduan mahasiswa ke LD dikti Wilayah 9 atas pembayaran uang ujian seminar proposal yg dianggap memberatkan mahasiswa.
“Jumlah yang dibayarkan setiap mahasiswa yaitu Rp 2 juta. Ada juga aduan dari orang tua mahasiswa yang mempertanyakan pembayaran praktik mahasiswa yg di bayar di semester 1 untuk biaya praktek di semester 3”,
“Padahal dana sisa beasiswa KIP itu sedianya digunakan untkk biaya hidup, pembelian kebutuhan perkuliahan dan lain-lain yang berhubungan dengan perkuliahan. Dana tersebut disetor langsung ke Ketua prodi tanpa melalui bendahara kampus,” ungkapnya
Menurutnya, apa yang terjadi di Stikes marendeng ini dapat menjadi penilaian buruk bagi Dikti yang bisa berdampak pada penilaian akreditasi kampus serta sangat merugikan mahasiswa dan masyarakat,” ujarnya
Dirinya pun menambahkan, Stikes marendeng Majene merupakan institusi pendidikan yang Yayasan nya milik bersama masyarakat dan pemerintah setempat.
“Yayasan marendeng majene didirikan oleh masyarakat bersama para pendiri dan masyarakat. Sehingga pertanggung jawaban tertinggi adalah kepada masyarakat,” tutupnya
Sementara itu, Pembantu ketua 2, Stikes Marendeng Majene, Ners Pattola saat hendak dikonfirmasi via WhatsApp belum menjawab hingga berita ini dimuat.
(Kalam)
***