Dorong Pemuda Tanam Pisang Cavendish, Bahtiar Sebut Hanya 8 Bulan Bisa Hasilkan Ratusan Juta Rupiah

GlobalSulbar.com, Polman – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin menghadiri pembentukan Asosiasi Pisang Cavendish Polman di Desa Sumarrang, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Jumat 20 Desember 2024.

Dalam sambutannya, Bahtiar mendorong pemuda di Desa Sumarrang agar mulai dari sekarang giat menanam pisang cavendis dan tanaman jenis hortikultura lainnya.

“Jangan lagi berpikir mau ke kota mencari pekerjaan. Manfaatkan lahan dan kebun serta hamparan yang ada di Polman ini untuk ditanami cavendish”,

“Di kota juga makin sepi lapangan kerja. Manfaatkan lahan lahan kita. Nanti di sana hanya bengong dan menganggur,” paparnya.

Bahtiar menyebut, hanya dalam waktu delapan bulan pemuda bisa meraup penghasilan antara Rp. 180 juta hingga Rp. 200 juta rupiah sekali dalam satu hektar.

Hal tersebut pun diamini oleh pula Manager Relation PT. Citra Agri Pratama (CAP) selaku offtaker sekaligus pendamping petani yang menanam pisang cavendis di Sulsel dan Sulbar.

Menurutnya, para petani di Sulsel telah sukses panen perdana dan hasilnya telah diekspor ke Arab Saudi.

Ia juga menceritakan bagaimana dirinya sempat didemo saat memulai mewacanakan menanam pisang cavendish di Sulsel termasuk di kampung halamannya sendiri Kabupaten Bone.

“Padahal saya menggunakan uang pribadiku untuk menanam pisang cavendish.semata mata untuk memberi contoh” jelasnya.

Namun baginya, itulah resiko sebab dirinya berniat baik untuk meningkatkan kesejahtraan warga di desa dengan cara memanfaatkan lahan lahan yang kosong.

Pada kesempatan itu juga, Bahtiar menjelaskan bagaimana dirinya berdiskusi dengan pihak perbankan, OJK dan Bank Indonesia untuk menciptakan skema KUR khusus bagi petani di pedesaan, yang berbeda dengan skema KUR pada umumnya.

Skema itulah yang kini diterapkan oleh perbankan terhadap para petani pisang cavendish baik di Sulawesi Selatan dan kini merambah ke Sulawesi Barat. Pihak perbankan dan petani yakin sebab adanya jaminan offtaker untuk membeli hasil kebun para petani.

 

(Kalam)

***

Pos terkait